Senin, 12 September 2011

L'ARC EN CIEL

L'Arc~en~Ciel (ラルク アン シエル Raruku An Shieru?) adalah nama grup musik Jepang beraliran J- Rock. Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum). Grup
musik ini didirikan oleh Tetsu
pada Februari 1991. Nama "L'Arc~en~Ciel" berasal dari
sebuah kata dalam bahasa Perancis yang secara harfiah berarti "lengkungan di langit"
atau "pelangi", nama ini diambil
dari judul sebuah film Perancis
yang pernah ditonton oleh Tetsu. Di Jepang saja, band ini telah
menjual lebih dari 25 juta kopi
album dan single. Mantan personel yang sempat
memperkuat band ini: Sakura (drum) (1992-1997)
digantikan oleh Yukihiro
karena memakai narkoba dan
masuk penjara. Hiro (gitar) (1991-1992) Pero (drum) (1991-1992) Awal terbentuk Osaka, sekitar awal tahun 1991
dua orang anak muda bernama
Tetsu dan Hiro membentuk
sebuah grup band. Tetsu
berperan sebagai bassis berikut
vokal sementara Hiro sebagai gitaris. Pada waktu itu Hyde
masih menjadi gitaris di sebuah
band bernama Kiddies Bomb,
yang kemudian berganti nama
menjadi Jerusalem’ s Rod dan Hyde berganti posisi menjadi
vokalis (meskipun pada saat itu
ia sama sekali tidak tertarik
dengan perannya tersebut). Pada suatu hari Tetsu
menyaksikan penampilan grup
band tersebut untuk kali
pertama. Ketika itu ia merasa
yakin bahwa Hyde adalah orang
yang tepat untuk mengisi posisi vokal di grup band-nya. Maka
selama beberapa waktu ia terus
mengikuti penampilan band
tersebut, hingga pada akhirnya
ia memutuskan untuk mengajak
Hyde dan rekannya di Jersarem’ s Rod, Pero untuk bergabung dengannya. Setelah
beberapa kali melakukan session,
Hyde akhirnya memutuskan
untuk meninggalkan band
lamanya dan bergabung bersama
band Tetsu. Maka terbentuklah formasi paling awal L’ Arc~en~Ciel, yakni Tetsu (bass sekaligus
pemimpin band), Hyde (vokal),
Hiro (gitar), dan Pero (drum). Nama L’ Arc~en~Ciel sendiri diusulkan oleh Tetsu yang
terinspirasi oleh sebuah film
Perancis yang berjudul sama.
L’ Arc~en~Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang memiliki arti
PELANGI. Penampilan live pertama mereka
yaitu pada tanggal 30 Mei 1991
di Nanba Rockets. Bahkan ketika
itu sang pemilik panggung
berpikir bahwa L’ Arc~en~Ciel akan menjadi sangat terkenal,
dan hal itu terbukti beberapa
tahun kemudian. Pengunduran diri Hiro &
masuknya Ken Pada bulan Juni 1992 tanpa
alasan yang jelas, Hiro
mengundurkan diri tepat sebelum
mereka akan memulai demo
rekaman. Setelah berbagai
macam persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya
untuk rekaman, misalnya mereka
telah menyewa studio dan lain
sebagainya, tentu akan sangat
konyol apabila mereka
membatalkannya. Maka Tetsu kemudian membujuk Ken, teman
masa kecilnya untuk membantu
dalam pembuatan demo. Ken
menyanggupinya dan pada waktu
itu ia harus menghafal seluruh
lagu yang akan dimasukkan ke dalam album dalam waktu yang
cukup singkat, yakni 5 hari, akan
tetapi ia mampu melakukannya,
dan proses rekamanpun akhirnya
dapat selesai dalam 3 hari. Akan tetapi muncul masalah
baru, mereka harus manggung,
namun Ken pada saat itu masih
berstatus mahasiswa jurusan
Arsitektur semester akhir di
sebuah perguruan tinggi di Nagoya. Tentunya akan sulit
melakukan dua kegiatan
sekaligus, kuliah dan nge-band.
Akhirnya hanya dalam tempo 3
hari saja Ken mengambil satu
langkah berani dengan memutuskan untuk meninggalkan
bangku kuliahnya dan bergabung
dengan L’ Arc~en~Ciel (meskipun pada saat itu ia tidak begitu
yakin akan masa depannya di
musik). Keputusannya itu tentu
saja ditentang habis oleh orang
tuanya yang menginginkan ia
menjadi seorang sarjana. Akibatnya ia diusir dari rumah
dan tidak pernah bertegur sapa
lagi dengan orang tuanya. Pada tanggal 1 Oktober 1992,
mereka merekam Voice untuk
album Omnibus CD bertajuk
“Gimmick”. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 25
November 1992 mereka merilis
single pertamanya yang berjudul
Flood of Tears (c/w Yasuoka)
sehingga aktivitas panggung
mereka bertambah padat dan penggemar pun mulai bertambah. Masuknya Sakura Tanggal 30 Desember 1992 lagi-
lagi L’ Arc~en~Ciel harus kehilangan salah satu
anggotanya. Pero mengundurkan
diri tepat setelah penampilan live
mereka di Osaka Music Hall. Maka
kemudian Tetsu mulai mencari
drummer pengganti, ia lebih memilih untuk mencarinya di
Tokyo, toh pada saat itu ia pikir
pada akhirnya mereka akan
merantau ke Tokyo. Pada suatu hari ia melihat
penampilan Sakura yang
langsung menarik perhatiannya.
Kemudian Tetsu mencoba
mengajaknya bergabung
bersama L’ Arc~en~Ciel dengan cara mengirimkan demo tape
kepada Sakura. Lantas Sakura
pun pergi ke Osaka untuk
melakukan jam session bersama
mereka. Dan setelah itu ia secara
resmi bergabung dengan L’ Arc~en~Ciel pada 16 Januari 1993. Album perdana Pada tanggal 10 April 1993,
album pertama mereka sebagai
band indies, yang bertajuk DUNE
dirilis dan meraih kesuksesan.
Album tersebut berhasil meraih
posisi puncak di Oricon Indies Chart (Tangga Lagu Terpopuler
di Jepang) pada bulan Mei, dan
hanya dalam tempo 3 bulan
berhasil terjual sebanyak 20.000
keping CD. Hal tersebut
membukakan kesempatan bagi mereka untuk tampil di dalam
konser band-band indies “Karei naru masho” yang diadakan di Shibuya Kokaido, yang ketika itu
disaksikan oleh sekitar 2000
penonton. Maka popularitas
L’ Arc~en~Ciel mulai berkembang tidak hanya di Osaka, namun
sudah mulai merambah ke Tokyo.
Dan pada bulan September 1993
mereka pindah ke Tokyo untuk
meningkatkan karier mereka
(meskipun Hyde tidak terlalu menyukai gagasan pindah ke
Ibukota Jepang tersebut). Memasuki label musik besar Video single mereka Nemuri Ni
Yosete dirilis pada tanggal 1 Juli
1994, menyusul dua minggu
kemudian, yakni pada tanggal 14
Juli 1994 album kedua mereka
TIERRA yang merupakan album pertama mereka yang berlabel
major. Sekaligus juga menjadi
hari pertama tur Sense of Time.
Pada tanggal 9 September di
tahun yang sama, mereka
melawat ke Maroko dalam rangka pembuatan video Siesta
~film of dream~, yang merupakan
kali pertama bagi mereka
bekerja di luar Jepang, tentunya
menjadi pengalaman yang sangat
menyenangkan bagi mereka. Film tersebut dirilis pada akhir tahun
tersebut. Pada tanggal 21 Oktober 1994,
single pertama mereka dengan
Sony dirilis, dengan judul Blurry
Eyes. Lagu ini dijadikan lagu tema
untuk salah satu produksi serial
animasi Jepang yang berjudul D.N.A^2. Kemudian pada tanggal 1
Desember di tahun tersebut Fans
Klub Resmi L’ Arc~en~Ciel, “CIEL” didirikan. Lalu pada awal tahun
1995, mereka mengadakan tur
khusus bagi para anggota fans
klub yang diberi judul Ciel/winter
‘ 95. Tanggal 21 Mei 1995 merupakan
tanggal di mana single video
berjudul and She Said dirilis dan
merupakan hari pertama dari
rangkaian tur di 19 kota di
Jepang yang bertajuk In Club ‘ 95. Dan pada 6 Juli, single kedua mereka yang berjudul Vivid
Colors dirilis. Lagu tersebut
menjadi lagu ending Guru Guru
99, dan side B dari lagu
tersebut, Brilliant Years dijadikan
lagu ending untuk acara “Shin dora” di Nippon-TV (NTV). Heavenly Album ketiga mereka, HEAVENLY
dirilis pada tanggal 1 September
1995. Pertama kalinya album
mereka masuk ke Oricon Chart
(major label band) langsung di
posisi ketiga. Dalam album ini sepertinya terjadi perubahan
warna musik mereka
dibandingkan dengan dua album
sebelumnya (bisa dikatakan
bahwa musikalitas mereka
menjadi semakin matang). Seperti yang diungkapkan Tetsu bahwa
mereka mencoba sesuatu yang
berbeda dan baru dalam musik
mereka. Tur Heavenly ‘ 95 dimulai pada tanggal 9 September 1995, tiket
untuk pertunjukkan mereka
habis (full house) dalam 9 hari
sejak peredarannya, bahkan
pada hari terakhir tur tersebut
tiket terjual habis hanya dalam tempo 28 menit saja! Pada
tanggal 22 di bulan yang sama
merupakan penampilan perdana
mereka di Music Station, sebuah
acara pertunjukkan musik nomor
wahid di Jepang. Selanjutnya pada tanggal 21 Oktober 1995
single ketiga berjudul Natsu no
Yuutsu dirilis. Lagu tersebut
digunakan sebagai tema ending
untuk acara Televisi-TBS
bernama “M-Navi”. Tanggal 27 Desember mereka
mengadakan konser di Nippon
Budokan, merupakan tempat
yang diidam-idamkan para musisi
Jepang untuk dapat tampil di
sana. Di awal tahun 1996 video live
pertama L’ Arc~en~Ciel, Heavenly ~films~ dirilis bersama 2 buah
album foto, yakni “Heavenly X’ mas” dan “Heavenly ~films~”. Pada bulan April mereka memulai
tur Kiss Me Deadly ‘ 96. Pada saat itu fans dari kalangan
cowok semakin bertambah, yang
mana pada mulanya mereka lebih
banyak disukai oleh para cewek.
Hal tersebut tentu saja semakin
meningkatkan kepercayaan diri mereka. True Single keempat mereka Kaze ni
Kienaide (c/w I’ m So Happy) yang dirilis pada tanggal 8 Juli 1996
berhasil menempati posisi
keempat pada minggu
pertamanya di Oricon Chart.
Pada akhir bulan yang sama tur
musim panas Big City Nights Round Around ‘ 96 dimulai, diadakan di tiga kota besar di
Jepang, yakni Nagoya, Osaka,
dan Tokyo. September tanggal 20, mereka
meluncurkan sebuah buku
dokumentasi Artist Fact “IS” yang berisikan informasi dan
fakta seputar L’ Arc~en~Ciel yang disajikan secara lengkap. Pada bulan Oktober, single kelima
mereka Flower (c/w Sayonara)
dirilis dan langsung mengisi posisi
kelima pada minggu pertamanya
di Oricon Chart. Disusul kemudian
dengan single keenam mereka Lies and Truth (c/w Sai wa
Nagerareta) yang langsung
menempati posisi keenam di
minggu pertamanya di Oricon
Chart. Tanggal 12 Desember, album
keempat mereka TRUE dirilis.
Merupakan album tersukses
mereka selama lima tahun
terakhir karier mereka, sebab
pada minggu pertamanya album tersebut berhasil meraih posisi
runner-up di Oricon Chart, dan
pada minggu keenamnya berhasil
menduduki posisi jawara. Album
ini bertahan selama 9 minggu
dalam daftar 10 besar di Oricon Chart. Tanggal 23 mereka
memulai tur mereka yang
bertajuk Carnival of True
menggelar 10 konser di berbagai
penjuru Jepang, diawali di Osaka
Jyo Hall. Keluarnya Sakura Bulan April 1997 akan selalu
tercatat dalam sejarah
perjalanan karier L’ Arc~en~Ciel sebagai masa-masa mimpi buruk.
Bagaimana tidak, di tengah
kegemilangan yang berhasil
dicapai oleh mereka, Sakura,
dengan terpaksa harus
meninggalkan rekan-rekannya di L’ Arc~en~Ciel setelah selama kurang lebih lima tahun bersama-
sama merintis kesuksesan di
pentas musik Jepang khususnya.
Ia mesti rela didepak dari
posisinya sebagai drummer
L’ Arc~en~Ciel setelah terkait dengan kasus kepemilikan serta
penggunaan narkotika dan obat-
obatan terlarang. Peristiwa
tersebut berimbas pada
pembatalan seluruh aktivitas
Laruku seperti peluncuran single mereka The Fourth Avenue Cafe
dan tur yang telah dijadwalkan.
Bahkan semua merchandise
mereka ditarik dari pasaran! Meskipun rekan-rekan Sakura di
Laruku tidak menginginkannya
pergi, namun atas kehendak
perusahaan rekaman dan
produser, ia sejak bulan April
mundur dari Laruku. “Aku sangat menyesal, aku telah melakukan
hal yang sangat bodoh, dan tak
pantas untuk dimaafkan. Aku
tidak berhak lagi untuk tetap
berada di dalam band, semua ini
salahku. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi
L’ Arc~en~CIel, aku berharap agar mereka tetap berjuang dan
semoga semakin sukses di masa
mendatang”, itulah kata-kata perpisahan yang diucapkan oleh
Sakura ketika ia meninggalkan
Laruku. Yang paling terpukul dalam
peristiwa ini adalah Hyde, sebab
di antara rekan-rekannya yang
lain ia dan Sakura merupakan
sahabat yang paling dekat. Maka
sejak insiden tersebut, anggota Laruku tinggal tersisa tiga orang. Masuknya Yukihiro Setelah kepergian Sakura, Tetsu
segera mencari drummer
pengganti. Suatu ketika ia
mendengar Yukihiro, eks-Zi:Kill
dan Die in Cries yang keduanya
telah disbanded atau membubarkan diri. Tetsu tertarik
dengan permainan drumnya,
maka selanjutnya disusunlah
rencana pendekatan oleh Tetsu.
Menurut kabar yang beredar,
Tetsu dan Yukihiro berkenalan lewat game Evangelion, di mana
Tetsu meminta Yukihiro untuk
mengajarinya permainan
tersebut. Lantas Tetsu berbicara
dengan Yukihiro mengenai
peristiwa menyedihkan yang menimpa grup bandnya. Bak
gayung bersambut, Yukihiro
menawarkan bantuannya kepada
Tetsu untuk proses rekaman Niji. Akhirnya single ketujuh
L’ Arc~en~Ciel yang berjudul Niji— bahasa Jepang, yang memiliki arti
yang sama dengan L’ Arc~en~Ciel, yaitu Pelangi— dirilis pada tanggal 17 Oktober 1997. Single ini
mampu menerobos posisi 3 di
Oricon Chart pada minggu
pertamanya. Berkaitan dengan
judulnya, Hyde mengatakan
bahwa judul lagu tersebut menggambarkan perjalanan
karier mereka yang pada
awalnya banyak dikhawatirkan
orang akan segera berakhir
karena masa-masa yang sangat
buruk, akan tetapi kemudian mereka muncul kembali, bagaikan
keindahan pelangi yang muncul di
langit setelah gelapnya hujan.
Dan lagu tersebut menjadi
soundtrack Rurouni Kenshin
(Samurai X) the movie. Selama kurun waktu 1997, di
Laruku, Yukihiro berperan
sebagai additional player. Hingga
pada 1 Januari 1998 ia secara
resmi menjadi personil tetap
L’ Arc~en~Ciel. Kelahiran kembali L’ Arc~en~Ciel muncul kembali secara resmi sejak tanggal 13
Desember 1997 dengan
menggelar konser berjudul
Reincarnation yang digelar di
Tokyo Dome. Pada saat itu
Laruku terdiri dari tiga orang personil resmi, yaitu Hyde (vokal)
, Tetsu (bass), Ken (gitar) dan
satu personil tambahan
(additional player/supported
player) di posisi drummer, yakni
Yukihiro. Baru pada tanggal 1 Januari
1998, Yukihiro secara ofisial
bergabung dengan L’ Arc~en~Ciel menggantikan Sakura yang telah
resmi keluar dari Laruku sejak 4
November 1997. Meskipun
demikian, masuknya Yukihiro ke
L’ Arc~en~Ciel menciptakan suatu polemik di kalangan fans mereka,
ada yang pro dengan
kedatangan Yukihiro ada juga
yang kontra. Memang cukup
wajar seandainya masih banyak
fans yang belum bisa menerima kepergian Sakura, sebab
bagaimanapun juga Sakura telah
menjadi bagian dari Laruku
selama lima tahun yang bisa
dikatakan tidak sebentar,
bahkan ia turut mewarnai musik L’ Arc~en~Ciel dengan style drumnya. Akan tetapi ada satu hal yang
patut dicatat, bahwa semenjak
pergantian personel dari Sakura
ke Yukihiro, terjadi transformasi
image dari L’ Arc-en-Ciel, yang semula penampilan mereka lebih
bercorak visual yang kecewek-
cewekan, secara bertahap
berubah menjadi lebih maskulin. Brilliant Year "A Piece of Reincarnation,
menjadi salah satu bukti
kebangkitan kembali
L’ Arc~en~Ciel di percaturan musik Jepang." Setelah insiden yang mencoreng
wajah L’ Arc~en~Ciel pada tahun 1997 dan pergantian personil
pada awal 1998 tidak berarti
mereka kehilangan
penggemarnya, hal itu dibuktikan
dengan habisnya 56.000 lembar
tiket konser Reincarnation dalam rentang waktu hanya 4 menit!
Bahkan menginjak tahun 1998
karier mereka semakin menanjak.
Bisa dibilang bahwa tahun 1998
merupakan masa keemasan
Laruku, di mana pada tahun tersebut hampir semua single
dan album yang mereka rilis
berhasil meraih kesuksesan dan
berbagai penghargaan. Mereka
adalah artis paling sibuk pada
saat itu. Diawali pada akhir bulan Januari
dengan meluncurkan single ke
delapan mereka berjudul Winter
Fall yang menjadi single pertama
mereka yang mampu menduduki
posisi jawara di Oricon Chart. Pada tanggal 25 Februari 1998
album kelima L’ Arc~en~Ciel, HEART diluncurkan, hebatnya
album ini selain mampu mencapai
posisi puncak Oricon Chart,
angka penjualannya pun
mencapai 1 juta kopi dalam
minggu pertamanya! Tanggal 25 Maret, single ke sembilan Dive to
Blue dirilis dan berhasil pula
menapaki posisi pertama di
Oricon Chart. Selanjutnya pada
tanggal 22 April, video A Piece of
Reincarnation diluncurkan dan lagi-lagi menjadi nomor satu di
Oricon Chart selama dua minggu
berturut-turut. Tanggal 1 Mei 1998, tur Heart ni
hi wo tsukero! -Light My Fire-
dimulai dan berakhir tanggal 21
November, merupakan tur
terpanjang L’ Arc~en~Ciel dengan 56 penampilan di 43 kota
berbeda di seluruh penjuru
Jepang. Tanggal 8 Juli 1998, mereka
mencatatkan diri dalam sejarah
musik Jepang sebagai musisi
pertama yang merilis 3 buah
single secara bersamaan
sekaligus, yakni Honey, Shinshoku~LoseControl~, dan
Kasou. Bahkan ketiganya mampu
mencetak angka penjualan
sebanyak 1.000.000 kopi dalam
waktu singkat. Lebih hebat lagi,
pada tanggal 27 Juli, Honey dan Shinshoku~lose control~ secara
berurutan menempati posisi satu
dan dua di Oricon Chart. Patut
diketahui juga bahwa lagu
Shinshoku~lose control~
merupakan salah satu original soundtrack untuk film GODZILLA
yang terkompilasi dalam album
OST. Godzilla khusus untuk Asia
saja. Setelah menyelesaikan tur Light
My Fire, Laruku kembali merilis
dua buah single, yakni Snow Drop
pada tanggal 7 November dan
Forbidden Lover tepat seminggu
kemudian. Melalui dua single ini, lagi-lagi Laruku mencatatkan diri
dalam sejarah musik Jepang
sebagai musisi pertama di Jepang
yang dua singlenya berhasil
mencapai posisi pertama dan
kedua dalam waktu bersamaan sebanyak dua kali, karena pada
tanggal 26 November, Forbidden
Lover berada di puncak dan
Snow Drop mengikuti di posisi
runner-up . Awal Desember,
mereka meluncurkan benda- benda koleksi resmi L’ Arc~en~Ciel seri pertama di seluruh Jepang.
Kegiatan terakhir L'Arc~en~Ciel di
tahun 1998 adalah peluncuran
video konser Light My Fire pada
tanggal 23 Desember. Real Tahun 2000 mereka awali dengan
merilis double maxi single Neo
Universe/finale pada tanggal 19
Januari, disusul kemudian Stay
Away. Tanggal 20 Juni, album
ECTOMORPHED WORK dirilis. Album tersebut berisikan beberapa lagu
L’ Arc~en~Ciel sebelumnya yang telah di-remix oleh Yukihiro
(sangat menarik!) dan album
selanjutnya REAL pada tanggal
20 Agustus 2000. Tur konser Realive digelar dari
bulan Oktober hingga Desember
yang terbagi dalam dua sesi,
yang pertama Realive Club Circuit
2000 dan yang kedua Realive
Dome Tour 2000. Bedanya, pada sesi yang pertama, konser
diadakan di tempat-tempat
semacam klub yang hanya
mampu menampung sedikit
audiens dengan panggung yang
relatif kecil. Sedangkan pada sesi kedua, layaknya konser-konser
L’ Arc~en~Ciel terdahulu, dengan penonton yang banyak dan
panggung yang besar. Memasuki tahun 2001, mereka
merilis album Clicked Singles Best
13th pada tanggal 14 Maret
yang merupakan kumpulan lagu-
lagu terbaik L’ Arc~en~Ciel berdasarkan hasil pemungutan
suara (voting) yang dilakukan
oleh jutaan fansnya di seluruh
penjuru dunia melalui internet,
plus satu single baru Anemone.
Dan yang terakhir di tahun tersebut adalah peluncuran
single mereka Spirit Dreams
Inside (c/w Spirit Dreams Inside-
another dream-) pada tanggal 9
Mei 2001 yang juga merupakan
soundtrack-nya Final Fantasy The Movie (Spirits Within) dan
juga termasuk ke dalam album
soundtrack FF The Movie. Setelah itu mereka mulai sibuk
dengan proyek solo masing-
masing. Kita dapat melihat
karakter musik yang berbeda-
beda dari masing-masing personil
L’ Arc~en~Ciel. Solo karier masing-masing
personel Diawali oleh Tetsu yang
membentuk band bernama
TETSU69, pada tanggal 18 Juli
2001 menelurkan single
pertamanya yang berjudul
wonderful world (c/w tightrope). Disusul Shinkirou dan Fifteen a
Half pada pertengahan tahun
2002. Single terakhirnya sebelum
meluncurkan album perdananya
yang berjudul Suite November
adalah WHITE OUT. Yukihiro tak mau ketinggalan,
bersama band bentukannya Acid
Android ia telah merilis dua
album, acid android dan fault
selain sebuah single yang
berjudul ring the noise yang dijadikan soundtrack sebuah
Game yang berjudul Devil May
Cry. Hyde, sang vokalis, dianggap
sebagai personel Laruku yang
paling sukses dalam bersolo
karier. Dimulai dengan peluncuran
single pertamanya berjudul
evergreen, ia kemudian merilis dua single lainnya, yakni angel’ s tale dan Shallow Sleep yang
selanjutnya dikompilasikan dalam
album yang diberi judul Roentgen
dan Roentgen~english ensemble~.
Belum puas juga, ia kembali
melemparkan dua single Hello dan HORIZON berturut-turut pada
Juni dan November 2003.
Selanjutnya kedua single
tersebut dapat kita temukan
dalam album kedua Hyde yang
berjudul 666. Tak hanya di musik, Hyde pun berhasil merambah
layar lebar. Sejauh ini sudah dua
judul film ia bintangi, yakni
MoonChild dan Kagen no
Tsuki~Last Quarter. Ken yang mulanya adem-adem
saja akhirnya tersulut juga
untuk melakukan kerja solo. Ia
membentuk sebuah band yang
dinamakannya Sons of All Pussys
atau sering disingkat menjadi S.O.A.P. Yang menarik, dalam band
tersebut, Ken kembali reuni-an
dengan Sakura, eks-drummer
L’ Arc~en~Ciel. Bersama S.O.A.P, dari sejak Februari 2002 hingga
Juli 2004, ia sudah mengeluarkan
tiga mini album, di antaranya
GRACE, gimme A guitar, dan high
serta sebuah single yang
judulnya Paradise. Kembalinya L'Arc~en~Ciel &
debut konser di AS Setelah vakum selama tiga tahun
dengan spekulasi tentang
kemungkinan bubarnya band ini,
L’ Arc~en~Ciel mengejutkan fans mereka dengan mengumumkan
sebuah seri dari tujuh konser
yang diberi judul Shibuya Seven
Days, yang diikuti dengan
perilisan single baru mereka.
Berada di peringkat atas tangga lagu dan dipakai sebagai lagu
pembuka animasi Fullmetal
Alchemist, READY STEADY GO dijual
di bulan Februari 2004. Mengikuti
perilisan single berikutnya,
L’ Arc~en~Ciel kemudian merilis album yang banyak ditunggu-
tunggu, SMILE, pada tanggal 31
Maret. L'Arc~en~Ciel juga melakukan
konser yang diberi nama SMILE
Tour pada musim panas di tahun
tersebut. Di konser itu juga
disertakan sisi lain dari
L'Arc~en~Ciel, yaitu P'Unk~en~Ciel. Mereka melakukan change
member di lagu Milky Way yang di
aransemen ulang menjadi lagu
punk. Posisi vokal diambil alih oleh
Tetsu, Hyde pada gitar, Ken di
drum dan Yukihiro bergeser menjadi bass. Di konser ini juga
dibawakan lagu mereka Jiyuu e
no Shotai (Invitaion to Freedom)
yang menjadi single untuk album
baru mereka. Tanggal 31 July 2004
L’ Arc~en~Ciel hadir sebagai bintang tamu di hadapan 12,000
orang penonton pada acara
konvensi anime Otakon yag
diadakan di Baltimore, Maryland.
Ini merupakan penampilan
pertama band ini di USA. Melihat respons yang luar biasa dari
para fans, Tofu Records, label
Sony Music Jepang di Amerika
menandatangani kontrak dengan
band ini di bulan Mei 2005 dan
merilis sebuah DVD untuk debut live mereka di Amerika Utara. Mengikuti dirilisnya beberapa
single dan sebuah album baru,
AWAKE di 2005, band ini kemudian
mengadakan tur Jepang sebelum
memulai tur ASIA LIVE 2005, yang
membawa band ini ke Seoul di Korea dan Shanghai di Cina.
Sebelu kembali ke Tokyo untuk
dua pertunjukan utama. Setelah menutup tur mereka,
perhatian para anggota band ini
kembali terfokus pada kegiatan
kegiatan solo mereka. tetsu
merekam beberapa single dan
sebuah album dengan Creature Creature. Serta merilis sebuah
single atas nama dirinya sendiri.
Sementara yukihiro kembali pada
acid android dan merilis sebuah
single. Kemudian ia beserta acid
android menyertai MUCC dalam dua petunjukan di Shanghai.
hyde menggubah lagu Glamorous
Sky untuk film yang diangkat
dari manga NANA dan dinyanyikan
oleh Mika Nakashima. Ia juga
merilis dua single dan album lain berjudul FAITH, yang
membawanya dalam tur panjang
di Jepang serta mengadakan
pertunjukan di California.
Terakhir dalam masa vakum band
ini, ken merilis sebuah single solo, Speed. Pada tanggal 25 November dan
26th, 2006, L'Arc-en-Ciel
menggelar dua konser di Tokyo
Dome, untuk merayakan ulang
tahun mereka ke 15. Berjudul
L'Anniversary. Tiket tersebut terjual hanya dalam kurun waktu
2 menit , mengalahkan rekor
penjualan tiket mereka
sebelumnya.Sebuah jajak
pendapat telah dibuat pada
website resmi selama seminggu sebelum konser yang
mengizinkan para fans untuk
memilih lagu yang mereka ingin
dengar di acara itu.Konser
tersebut kemudian ditampilkan
pada saluran WOWOW pada 23 Desember 2006. Dan juga
disiarkan pada 8 Februari 2007 di
MTV Korea. L'Arc-en-Ciel kemudian merekam
lagu "Shine" yang akan
digunakan sebagai lagu pembuka
untuk anime yang akan disiarkan
di NHK, Guardian of the
Spirit.Mereka Menggelar Mata Heart Ni Hi Wo Tsukero 2007
Tour di Jepang.L'Arc-en-Ciel
merilis single Seventh Heaven
pada 30 Mei 2007, yang menjadi
posisi teratas di Oricon
charts.Lagu My Heart draws a Dream, yang digunakan dalam
iklan mobil Subaru, dirilis 29
Agustus, 2007, dan lagu tersebut
langsung menempati tangga
teratas pada Oricon charts.Lagu
Daybreak's Bell yang dirilis pada 10 Oktober 2007,digunakan
sebagai Soundtrack pembuka
untuk anime Mobile Suit Gundam
00.dan kembali menduduki
peringkat teratas dalam Oricon
Charts.Sejak dari 14 November ke 25 Desember 2007, dirilislah
Hurry Xmas, bersamaan dengan
dua DVD baru yang keluar pada
bulan September dan Desember,
yang berjudul 15th L'Anniversary
Live and Chronicle 3 respectively.Album terbaru
mereka Kiss, dirilis pada 21
November 2007, menduduki
tangga lagu pertama di posisi
nomor satu di Oricon chart. L'Arc~en~Ciel mengadakan tur
yang bernama "Theater of Kiss
Tour".yang diselenggarakan pada
22 Desember 2007 sampai 17
Februari 2008.lagu Drink it
Down,digunakan sebagai lagu pembuka versi Jepang untuk
game PS3/Xbox 360 Devil May
Cry 4.telah dirilis sebagai single
pada 2 April 2008, dan
menduduki tempat teratas di
Oricon weekly charts.

0 komentar:

Posting Komentar